Senin, 16 Juli 2012

Mengapa Berjilbab??

Delapan Alasan Mengapa Saya Mengenakan Jilbab...


  1. Berjilbab adalah perintah Allah SWT dalam surat al - Ahzab ayat 59 dan an - nur ayat 31.
  2. Karena jilbab merupakan identitas utama untuk dikenali sebagai seorang muslimah.
  3. Dengan berjilbab, terasa lebih aman dari gangguan. Dengan berjilbab orang akan menyapa dengan "Assalamualaikum" atau memanggil dengan sebutan "Bu Haji" yang juga merupakan doa. Jadi selain merasa aman, bonusnya adalah mendapatkan do'a. Hal ini akan berbeda bila muslimah mengenakan pakaian yang "you can see everything"
  4. Dengan berjilbab, seorang muslimah akan merasa MERDEKA dalam artian sebenarnya. Perempuan yang memakai rok mini didalam angkot misalnya, akan resah menutupi bagian - bagian tertentu tubuhnya dengan tas tangan. Nah,  jika dengan berbusana muslimah dapat duduk dengan MERDEKA, tanpa perlu khawatir.
  5. Dengan berjilbab seorang muslimah tidak dinilai dari ukuran fisiknya. Tidak akan dilihat dari kurus atau gemuknya kita. Tidak dilihat bagaimana hidung atau betis kita... Melainkan kecerdasan, karya dan kebaikan hati kita...
  6. Dengan berjilbab, kontrol akan ada ditangan perempuan. Perempuan itulah yang berhak menentukan pria mana yang berhak dan tidak erhak melihatnya.
  7. Dengan berjilbab, pada dasarnya wanita telah melakukan seleksi terhadap calon suaminya. Orang yang tidak memiliki dasar agama yang kuat, akan enggan untuk melamar gadis berjilbab, bukan? ^^
  8. Terakhir, jilbab tidak akan pernah menghalangi muslimah untuk melakukan kebaikan. 



             Jilbab memang bukan satu - satunya indikator ketakwaan, namun berjilbab merupakan realisasi amal dari keimanan seseorang muslimah. Jadi, lakukan semampunya. Tak perlu ada pertanyaan - pertanyaan negatif seperti "Kalau aku, hati dulu yang dijilbabin!". Hati kan urusan Allah, tugas kita beramal saja dengan IKHLAS. Tunjukkanlah akhlak yang indah sebagai seorang muslimah.... ^^


                                                     Dan.... Jadilah muslimah sejati...
                                                  Yang selalu mengedepankan nurani...
                                                      Agar Allah selalu bersertamu..

                                                                Islam itu, indah....

                                                                    Islam itu.... 

                                                                       Cinta...

_Ketika mas gagah pergi dan kembali_HTS_

Mengapa harus Ilmu???



Ilmu Lebih Mulia Dari Pada Harta, Karena....

  • Ilmu adalah warisan para nabi, sedang harta warisan Qorun...
  • Ilmu akan menjagamu, sedang harta harus kau jaga...
  • Pemilik ilmu banyak teman, sedang pemilik harta punya banyak musuh...
  • Jika ilmu dipergunakan maka akan bertambah, jika harta dipergunakan maka akan berkurang...
  • Ilmu tak akan pernah tercuri, sedangkan harta akan tercuri...
  • Pemilik ilmu akan selalu disebut mulia dan terhormah, pemilik harta kan disebut pelit dan rakus...
  • Ilmu itu abadi..... Sedangkan harta akan musnah...
  • Ilmu akan menyinari hati.. Sedangkan harta mnegeraskan hati...
  • Pemilik ilmu akan diberi syafa'at diakhirat, pemilik harta akan dihisab...
  • Pemilik ilmu akan dimuliakan walaupun sedikit ilmunya, sedangkan pemilik harta disebut besar setelah bayak hartanya...
           

            (Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib Karromallahu wajhahu RA)

Jumat, 06 Juli 2012

Puasa



Rahasia Dibalik Puasa


"Barang siapa yang mengosongkan perutnya juga harus mengosongkan hatinya dari apa - apa selain Allah SWT. Permulaan dari suatu pembersihan diri ialah dengan cara MENGURANG MAKAN dan TIDUR!. Pada saat berbuka puasa maka seorang hambaNya yang mu'min harus merasa sedih dan khawatir apakah puasanya diterima disisi Alah atau tidak.

Menurut riwat Imam Basri ra:
"Sesungguhnya, Ramadhan adalah tempat perlombaan. Ada yangmenang dan ada yang kalah. Jadi jarang sekali seorang mu'min yang tenang tidak takut kalah dalam perlombaan ini. Perhatikan, Demi Allah! Jika tirai itu dibuka... Maka sibuklah orang yang beribadah dengan gembira dan sibuklah orang yang tidak beribadah dengan penyesalan".

Menurut syarah ahli tasawuf, Saat puasa kita diterima maka kita selangkah lebih maju untuk mendekati derajat malaikat. Tiap kali seseorang berkecimpung dalam syahwat, maka turunlah derajatnya menjadi lebih rendah! namun sebaliknya, jika ia menjauhkan syahwatnya maka naiklah derajatnya menjadi lebih tinggi.

Jika inilah rahasianya puasa pada orang - orang yang memounyai mata dan nur hati, maka apa gunanya mengakhirkan makan dan menyatukannya makan malam dan siang diwaktu malam, dan melampiaskan nafsunya selain makan dan jima?!

Sabda Rasulullah SAW: "Berapa banyak orang yang berpuasa yang mereka hanya mendapatkan dari puasanya tersebut lapar dan haus?!"


Karena itulah berkata seorang ulama:
"Berapa banyak orang yang puasanya jadi puasa dan yang tidak puasa itu jadi berpuasa?
Dan puasa yang tidak puasa ialah orang yang berbicara semau - maunya tapi ia merasa lapar dan haus.
Orang faham makna puasa yang demikian itu seperti orang yang sesudah jima tapi belum mandi dan wudhu dengan mengusapkan air 3 kali kewajahnya. Maka tetap puasanya tidak akan diterima.

Malam Lailatul Qadr ialah, malam dimana terbukanya hijab kerajaan ghoib milik Allah SWT. Orang - orang yang menggantungkan didada dan hatinya itu makanan, maka ia akan terhijab.Untuk mendapatkan malam lailatul Qadr itu tidaklah mudah, melainkan sangat sulit sehingga perlu tirakat untuk mendapatkannya.


Tulisan ini saya kutip dari mushaf pengajian ibu saya beberapa tahun yang lalu.
Semoga bermanfaat

 Sarahsan_GpkSpidolla

Selasa, 03 Juli 2012

Sudut

SUDUT


Sudut kenanganku akan mu...
Terus menyesatkan...

Hujan dijalan tak berujung ini...
Basahi relung yang tak bertepi...

Cercah cahaya bertaburan
Gelap dengan titik binar
Rel kereta sesatkan jiwa
Mengantarkanku, padamu
Yang lama hancur dari sudut hati..

Namun, serpihannya masuk kemata
Perih, mendidih...
Hingga sesat...
Hingga saat...

Dan tenggelam
Gelap, gerimis, bertabur binar...

Seindah Namanya


Seindah Namanya       


Putihnya rembulan yang tampak di langit malam
Tak lebih bercahaya dari binar wajahnya
Rekahan mawar merah di taman istana
Tiada semanis senyum dari kedua bilah bibirnya

Suara yang terasa merdu di telinga selalu menggema
Bagai terekam jernih dalam keping-keping ingatan
Sorot matanya itu, menyasar sampai mengenai rasa kagum
Terlebih saat pijarnya tercipta karena tawa

Menari jemarinya, merangkai suatu gesture keanggunan
Melengkapi pancar keelokan kulit putihnya

Sarah Fatimah,
Sebuah nama seindah rupanya.

(Ku gubah kala malam sudah terlalu larut. Untuk mengukir senyum di wajah Kakakku)